Unplanned Trip

Ini perjalananku pertama kali di tahun 2014 dan juga perjalananku yang tanpa direncanakan alias semua serba dadakan alias modal nekat saja. Maka dari itu judulnya "Unplanned Trip". Kenapa dadakan? Jadi gini ceritanya, aku dipaksa oleh seorang temanku yang bernama Fafun, kebetulan dia juga baru pulang dari Bandung tempat dimana dia menuntut ilmu untuk bermain ke Jogja. Ajakan pertama aku menolaknya tapi setelah ajakan berikut-berikutnya akhirnya aku meng-iya-kan ajakan tersebut. Kita bersembilan, semuanya adalah teman-temanku SMA, ada Bre, Raka, Ino, Nuzul, Gembul, Gentong, Paunk, Fafun. Kita naik mobil, kijang kotak.
Lanjut cerita..

DAY 1
Selasa, 21 Januari 2014
Aku dijemput oleh Nuzul dan lanjut ke rumah Gembul karena rencananya kita kumpul disana. Jam 9 malam sudah kumpul ada aku, Nuzul, Fafun, Raka, Bre, dan Gembul.  Kita berangkat naik kijang kotak yang kupikir begitu macho. Sebelum menuju Jogja, kita menjemput Paunk dirumahnya terlebih dahulu, lalu lanjut perjalanan darat menuju Jogja. Lalu Ino dan Gentong dimana? Mereka udah stay di Jogja. Selama perjalanan menuju Jogja, kurasa mobil terasa begitu longgar dan nyaman. Lebih dari 3 jam perjalanan malam itu kita sampai di Jogja dan langsung menuju tempat untuk menjemput Ino. Yak, mobil tambah satu orang lagi. Dan masih ada satu lagi. Setelah mengangkut Ino, kita menuju rumah kontrakan Gentong dimana dia tinggal disana selama dia menemput pendidikan di Kota Pelajar ini. Sebelum sampai kontrakan, kita memutuskan untuk berhenti di warung "Burjo" untuk sekedar mengisi perut. Dan lanjut menuju rumah kontrakan. Sampai di kontrakan, kita disambut teman-teman Gentong yang kebetulan juga tinggal disitu. Tambah sesaklah kontrakan itu. 

DAY 2
Rabu, 22 Januari 2014
Ternyata hari telah berganti, mata ini terasa tidak mengantuk sama sekali, mungkin jatah tidurnya udah habis waktu perjalanan kali ya, karena selama perjalanan aku menyempatkan untuk ketiduran hahahaha.. Dini hari itu, ada yang tertidur ada juga yang masih melek. Aku, Gembul, Paunk dan Ino menghabiskan dini hari itu dengan bermain kartu. Adapun Bre, Fafun, Nuzul yang juga belum tertidur, mereka hanya melihat dan sesekali ikut tertawa melihat kita yang sedang bermain kartu. Hari mulai pagi, rasa kantuk mulai datang menghampiriku. Yang tertidur mulai bangun sedangkan aku mulai mengantuk. Tidurlah aku pagi itu.
Hampir 4 jam aku tidur, aku bangun dan segera mandi. Waktu itu belum ada rencana untuk kemana tujuan kita hari itu. Setelah berunding-runding akhirnya kita memutuskan untuk pergi ke Pantai Pok Tunggal. Jam 1 siang semua udah siap untuk melakukan perjalanan, Gentong juga ikut, segeralah kita menunggangi kijang machoww yang makin sesak, tapi kita enjoy. Let's go to the beach! Eitsss, sebelum ke pantai kita mampir ke warung makan sederhana prasmanan untuk brunch (breakfast+lunch). Perut udah terisi, dan langsung tancap gas menuju pantai. Selama perjalanan kita hanya bercerita dan bercanda. 2 jam jalan melewati bukit yang berliku-liku akhirnya kita melewati jalan yang belum diaspal, dan artinya kita udah dekat pantai. Hampir 10 menit melewati jalan tak beraspal itu, akhirnya kita sampai. Cuaca sore itu begitu cerah dan aku begitu mengharapkan beautiful sunset. (fyi, walaupun Pantai Pok Tunggal termasuk gugusan pantai selatan namun pantai ini juga menjadi spot untuk sunset) 

Sore itu udah banyak pengunjung yang juga sedang menikmati pantai sore itu. Sambil menunggu sunset, aku mencoba menaiki bukit. Sampai diatas bukit, cukup indah pemandangan diatas sini. Aku dan Ino mencoba menyusuri jalan yang sampai pada akhirnya kita menemukan 2 pantai kecil, disana terlalu sepi. Kita memutuskan untuk kembali ke pantai yang ramai saja. Banyak aktifitas yang kita lakukan, mulai dari bermain bola, bermain pasir, foto-foto.

Sampai pada akhirnya, tenggelamlah matahari, senja kala itu begitu indah, warna langit berubah menjadi merah oranye bercampur biru ditambah warna laut yang ikut-ikutan berubah. Subhanallahhhh, ucap hatiku. Terima kasih Tuhan atas Maha Karya-Mu.


Hari mulai gelap, aku bergegas untuk bersih-bersih dan sholat Maghrib berjamaah. Setelah sholat, kita kembali ke kota untuk mencari keramaian. Hujan menemani perjalanan kita malam itu. Kita tidak memutuskan untuk kembali ke rumah kontrakan tapi memutuskan untuk mencari makan dan sekedar menongkrong menikmati suasana malam Jogja. Lagi asyik nongkrong, kita membicarakan rencana kemana kita akan pergi selanjutnya. Dan Raka mengusulkan untuk lanjut ke Sikunir, Dieng karena katanya disana adalah tempat yang oke untuk menikmati sunrise. Dan semuanya setuju. Dan semuanya senang. Dan semuanya bersemangat. Dan dan dan yang lainnya~
Lumayan lama kita nongkrong, kita memutuskan untuk kembali ke rumah kontrakan untuk istirahat karena jam 1 pagi kita harus menuju Sikunir dimana perjalanannya menghabiskan waktu 3-4 jam. Jam 11 kita sampai  rumah kontrakan, aku segera mandi dan disusul lainnnya yang juga mandi. Setelah mandi aku segera menutupkan mata yang lelah ini. Ada yang tidur, ada yang keluar untuk mencari makan, ada yang nonton film, ada yang main PS.

DAY 3
Kamis, 23 Januari 2014
Belum genap aku tidur, aku dipaksa bangun karena memang kewajiban kita harus berangkat jam 1 pagi. Setelah semua bangun dan bersiap-siap, kita melanjutkan perjalanan menuju Dieng. Here we go! Hanya mengandalkan GPS, dari kita bersembilan belum ada satu pun yang pernah ke Dieng. (fyi, Sikunir itu adalah sebuah bukit yang termasuk salah satu tempat wisata di Pegunungan Dieng. Terletak di Desa Sembungan yang merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa (2.350 m dpl), Bukit Sikunir merupakan salah satu spot terbaik untuk menyaksikan terbitnya mentari di ufuk timur. Dari Kompleks Candi Arjuna, Dieng, desa ini bisa dicapai dengan 15 menit berkendara. Jika dari Kota Wonosobo, maka Desa Sembungan bisa dicapai sekitar 1,5 jam perjalanan menggunakan kendaraan pribadi). Setelah melewati jalan yang sempat berkabut, berkelok menanjak, gelap sampai pada akhirnya kita memasuki Desa Sembungan. Hari mulai agak terang, kita telat namun tidak ada satu pun yang merasa kecewa. Sampai diparkiran, kita disambut sebuah telaga. Setelah parkir mobil kita langsung jalan menuju bukit.

Gerimis rintik halus menemani perjalanan kita. Trek menuju puncak bukit lumayan mudah, tapi hati-hati jika trek basah karena bisa sesekali bisa membuatmu terjatuh. 15 menit kita jalan, sampailah kita dipuncak bukit.
 
Yang kita dapatkan hanya kabut tebal, sejauh mata memandang cuma ada kabut, kabut, dan kabut. Namun kita tidak kecewa, mungkin belum rejeki.
 
Setelah berfoto-foto, nggak lama kita turun untuk kembali ke mobil. Selama perjalanan turun ada satu kejadian lucu yang sempat membuat kita tertawa terbahak-bahak bahkan sampai susah berhenti, salah satu temanku yang bernama Fafun terpeleset dengan mulusnya dan jatuh ke tanah yang basah itu, kotorlah baju doi hahahaha lumayanlah dapat hiburan :p
Sampai di parkiran, kita ngeteh-ngeteh ganteng dulu sembari menikmati suasana pagi yang dingin+gerimis itu. Setelah dirasa cukup, kita melanjutkan perjalanan kembali menuju rumah. Perjalanan turun bukit juga ditemani oleh hujan dan kabut, kita dituntut untuk sangat berhati-hati karena jarak pandang yang minim dan juga jalan yang sempit. Setelah melewati jalan yang cukup membuat ekstra sabar ini akhirnya kita sampai di jalanan kota. Karena kondisi tubuh yang lelah dan mulai mengantuk, kita memutuskan untuk mencari masjid untuk sekedar merebahkan tubuh. Sampai di masjid, aku langsung tidur di terasnya.
Adzan Dzuhur membangunkanku, aku segera mengambil air wudlu dan sholat berjemaah. Setelah sholat kita melanjutkan perjalanan pulang ke Semarang. Setelah hampir 3 jam perjalanan, akhirnya kita sampai di Bandungan, kita menyempatkan beli gorengan untuk sekedar mengisi perut. Lanjut, 1 jam perjalanan dari Bandungan akhirnya kita sampai di rumah masing-masing.

Terima kasih atas perjalanan yang tak direncanakan ini, banyak kejutan, banyak pelajaran hidup, pengalaman juga bertambah. Semoga menjadi awal yang bagus untuk tahun ini. See you next trip, mates!






RINCIAN BIAYA DAN WAKTU:
- Semarang-Jogja = -+ 3 jam
- Jogja-Pantai Pok Tunggal = -+ 2 jam
- Jogja-Sikunir, Dieng = -+ 4 jam
- tiket masuk Sikunir = Rp 4.000/orang
- Dieng-Semarang = -+ 4 jam
- bensin mobil Rp 450.000

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Istilah Dalam Dunia Lari Trail

Bromo Tengger Semeru Ultra 100: Too Much Tragedy!

#AmazingLombok: Zero Above Sea Level