Ijen Trail Running 2015: Hari yang Panjang!

Ijen Trail Running 2015 adalah lomba lari lintas alam yang diadakan disekitaran Gunung Ijen. Pada lomba ini terdiri dari beberapa kategori, ada 70K - 30K - 10K. Aku mendaftar jauh-jauh hari sebelum hari perlombaan, kategori 30K yang aku pilih, karena ingin mencoba kemampuan diri sendiri dimana sebelumnya belum pernah berlari trail sejauh 30K.


Oke, hari demi hari, latihan demi latihan, akhirnya hari yang ditunggu-tunggu datang juga.

DAY 1
Rabu, 19 Agustus 2015
H-5, pukul 21.00 WIB aku berangkat dari Semarang bersama teman-teman komunitas Trabas Seekers, kita bertujuh naik mobil menuju Banyuwangi. Kita memilih malam hari untuk menghindari kepadatan lalu lintas. 

DAY 2
Kamis, 20 Agustus 2015
Setelah 14 jam perjalanan darat yang melelahkan, kita menyempatkan untuk mampir ke Taman Nasional Baluran. Karena refreshing sebelum race itu sangat diperlukan :p






Seharian sudah di Taman Nasional Baluran, menikmati gersangnya sabana yang menguning, angin Pantai Bama yang menyejukkan di siang hari bersama penghuni-penghuninya (re: monyet), menikmati pemandangan Rusa yang sedang mencari makan, serta nasi goreng yang mengenyangkan. Kita keluar Taman Nasional Baluran dan menuju Rumah Singgah Banyuwangi, karena kita butuh tempat tidur dan mandi.

Sesampai di rumah singgah, kita disambut dengan keramah-tamahan sang pemilik rumah singgah. Disini juga ada beberapa teman yang juga singgah untuk sekedar menginap. Kita bermalam disini. Menghabiskan sisa-sisa hari dengan mengobrol santai dan bercerita pengalaman kita masing-masing cukup membuat suasana rumah singgah menjadi hidup sebelum akhirnya kita terlelap.


DAY 3
Jumat, 21 Agustus 2015
Kita bangun pagi dan persiapan untuk meninggalkan rumah singgah karena harus menuju ke daerah Sempol untuk pengambilan racepack serta mengikuti technical meeting mengenai perlombaan. Butuh waktu 2 jam dari rumah singgah untuk menuju Sempol, karena daerahnya melewati hutan-hutan serta kawasan wisata Gunung Ijen, kita sempatkan mampir ke air terjun yang kebetulan tepat berada dipinggir jalan.

Setelah dirasa puas foto-foto disini, kita melanjutkan perjalanan menuju Sempol. Sesampainya disana kita langsung menuju tempat yang sudah dijadikan tempat untuk pengambilan racepack dan technical meeting.


Ambil racepack - technical meeting - ke homestay yang sudah kita pesan jauh-jauh hari.


Di homestay kita sempatkan untuk carbo loading terakhir sebelum keesokan harinya berlari jauh dan tidurrrrr zzzz...


DAY 4
Sabtu, 22 Agustus 2015
The day was coming! Whoooaaa!!




Perasaan senang, gugup, bahagia menjadi satu. Lomba yang kutunggu-tunggu datang juga. Dari homestay, aku berjalan kaki menuju tempat start, karena jarak yang tidak jauh. Itung-itung sekalian pemanasan.



Pukul 06.00 WIB, ditengah-tengah sejuknya udara pegunungan, sang pengaba-aba sudah meneriakkan "MULAAAI!" dan hari yang panjang pun dimulai.

Selepas start, langsung dihajar oleh tanjakan. Aku selalu menjaga langkah kaki agar tidak terlalu ngos-ngosan waktu tanjakan.


Tanjakan demi tanjakan. Kadang juga ada turunan. Kadang juga ada datar. Tapi banyak tanjakannya T_T



10 kilometer pertama dan water station 1 (WS 1). Ada air, jeruk, dan pisang. WS 1 berada di Pos Paltuding, dan tanjakan terberat menanti. Menuju puncak Gunung Ijen. Nggak ada turunan sama sekali disini, tanjakan nggak ada habisnya. Sesekali berpapasan dengan penambang belerang dan pelari yang lain. Tidak ada 1 jam aku menaiki Gunung Ijen hingga akhirnya sampai di CP 1 yaitu puncak Gunung Ijen. Disini aku menyempatkan istirahat sebentar dan mengambil foto, karena pemandangan disini luar biasa indahnya. Paduan antara hijaunya kawah, kepulan asap belerang, serta birunya langit waktu itu. Tidak lama kemudian, aku menuruni Gunung Ijen dan melanjutkan ke kilometer berikutnya.




Melewati WS 1 lagi, aku turun menyusuri jalan raya sebelum memasuki trek yang hanya ada petunjuk dari panitia lomba. Cuaca begitu terik siang itu, tapi untungnya udara pegunungan berhasil membuatku sejuk. Melewati kebun-kebun penduduk sekitar, kilometer-kilometer berhasil saya lewati sampai pada akhirnya sampai di WS 2 yaitu KM-24. Tapi, sayang seribu sayang, hanya plang tulisan WS 2 saja yang aku temui disini, tidak ada air mineral, tidak ada jeruk, tidak ada pisang, tidak ada minuman isotonik. Well, untung persediaanku di tas masih ada, jadi tidak begitu memusingkan ketiadaan WS ini. Oke, lanjut jalan disambil lari kecil-kecil.

Kurang 6 kilometer. Aku memprediksi, 2 jam bisa finish. Namun setelah tahu trek yang akan kulewati, ternyata 2 jam tidak cukup. Bukit naik, bukit turun hingga berkali-kali memaksa kaki dan tubuh bekerja ekstra keras untuk menghabiskan sisa-sisa kilometer yang mana sebelumnya kaki ini sudah dihajar oleh tanjakan yang paling berat (menurut Course Map) yaitu tanjakan Gunung Ijen. Tubuh mulai lelah, kaki mulai susah diajak berlari, hanya bisa berjalan, dan aku terus mengorek-orek motivasi apa saja yang ada dikepalaku agar tetap bergerak.


6 kilometer terberat yang pernah aku rasakan. Tapi, 6 kilometer terindah yang pernah aku lihat. Pemandangan bukit-bukit Kawah Wurung mulai mengisi ulang daya tubuhku yang mulai habis.

1 kilometer berkurang. 2 kilometer berkurang. 3 kilometer berkurang. Persediaan minum dan makanan mulai menipis, dan ternyata ada WS yang nggak tahu itu WS apaan, langsung saja ambil minuman isotonik dan makanan. Bisa jadi itu WS 2 yang digeser ke kilometer entah kilometer berapa. Huft!

Dan pada akhirnya, garis finish sudah terlihat dengan gagahnya dari kejauhan. Aku terus memaksa kaki untuk mencapai garis finish, untuk menyelesaikan apa yang saya mulai

Akhirnya, langkah demi langkah menghantarkanku ke garis finish setelah melewati hari yang sangat panjang dan melelahkan. Sesampai di garis finish, aku disambut dengan "tos" dari pelari lain yang sudah duluan finish. Dan aku resmi dinobatkan sebagai Finisher 30K Ijen Trail Running. Alhamdulillah..




30 kilometer yang istimewa. 30 kilometer yang berat. 30 kilometer yang melelahkan. 30 kilometer yang terindahlah pokoknya!

Sekian.

Salam trail!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Istilah Dalam Dunia Lari Trail

Bromo Tengger Semeru Ultra 100: Too Much Tragedy!

#AmazingLombok: Zero Above Sea Level