Bukan Lagi Sunset, Tapi Moonset

Perjalanan ini kita lakukan untuk melepas penat setelah ujian nasional, melepas beban dari belenggu sangkar pemerintah. Maka dari itu, kita melakukan perjalanan. Tujuan kita pantai lagi, Sob. Wediombo, merupakan jajaran pantai selatan yang juga menyimpan keindahan. Pastinya sudah kita siapkan jauh-jauh hari, mulai dari menabung, servis motor dan tentunya kesehatan, oh iya GPS hehehehe.

Kamis, 3 Mei 2013 kita berkumpul di kompleks perumahan Akpol. Kita ada 5 motor berarti ada 10 orang. Kita bersepuluh. Jam 8 malam kita start melakukan perjalanan darat sebelumnya kita udah berdoa terlebih dahulu. Waktu itu jam 9 jalanan masih terasa ramai. Nggak kerasa jam 12 malem kita udah sampai di Jogjakarta, kita mampir kucingan sembari mengisi perut, istirahat dan tanya-tanya orang sekitar tentang pantai Wediombo. Setelah bertanya, ternyata perjalanan kita masih sekitar 3 jam. Jam 1 malem, kita mulai melanjutkan perjalanan menuju pantai..


3 jam kemudian, kita sampai di pantai Wediombo, dengan keadaan semua gelap yang ada cuma sinar bulan yang begitu cerahnya sampai-sampai aku pun punya bayangan ada juga suara laut yang berisik yang menyambutku. Kita memarkirkan motor ditempat yang disediakan dan langsung jalan kaki menuju pantai. Semua dari kita merasa capek dan ngantuk, satu demi satu tertidur tapi aku pantang tidur, kenapa? Soalnya bulannya lagi indah banget. Aku pun bergegas duduk di pasir pantai yang basah itu sembari memandang bulan bahkan aku pun menulis sesuatu di notes ponselku. "Duduk sendiri dibawah terik bulan-Mu, begitu cerah sampai-sampai laut ikut bersinar. Ombak-ombak bersautan satu demi satu hilang, satu demi satu muncul. Bintang begitu indahnya, awan tak kalah cantik darinya. Walaupun hanya bersinarkan bulanmu tapi ini tentang mengajarkanku bersyukur. Bersyukur atas alam-Mu, bersyukur atas mahakarya-Mu. Terima kasih Tuhan." 

Bulan mulai tenggelam, disinilah aku pertama kali melihat bulan tenggelam, sendiri, begitu indahnya. Subhanallahhhh....

Aku mulai beranjak dari tempat dudukku dan mulai bergabung dengan teman-teman yang sudah tertidur di warung yang penjualnya belum dateng hehehehe.

Hari mulai pagi, matahari mulai menyinari bumi, ada yang bangun ada yang masih tertidur, yang bangun bergegas membuat makanan, yang tidur pokoknya lagi mimpi indah.


Tidur pun cukup, aku terbangun dan warung udah buka. Aku memesan kopi pait sambil rokokan, ada juga yang bikin mie, ada juga yang main pasir, ada juga yang masih tidur.

Hari semakin siang, pengunjung lain pun juga berdatangan walaupun jumlahnya nggak banyak, ada juga cewek bule, cowok bule juga ada. Kita menunggu sunset, banyak hal yang kita lakuin disini. 





















Setelah melakukan hal ini itu, cahaya matahari mulai masuk ke dalam warung yang artinya hari sudah mulai sore. Kita bergegas untuk mandi dan siap-siap pulang setelah matahari terbenam. Ya, kita foto-foto lagi, mengabadikan setiap kejadian hehehehe..







Gelap sudah... Perjalanan pulang kita lalui sampai akhirnya rumah kembali.

 

 

 

 

 

 


BUDAYAKAN KOMENTAR YA SETELAH MEMBACA, THANKYOU :)

Komentar

  1. wehhh haha, koreksi pak.. "Kita ada 5 motor berarti ada 10 orang. Kita
    berdelapan. Jam 8 malam kita start" hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. oh iyooo, soale pertama nulis 4 motor 8 orang hehehe lali.. thx yo!

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Istilah Dalam Dunia Lari Trail

Bromo Tengger Semeru Ultra 100: Too Much Tragedy!

#AmazingLombok: Zero Above Sea Level